Gunung Rinjani

Selain memiliki pemandangan yang eksotis, Gunung Rinjani juga kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna. Di sebelah selatan dan barat pada ketinggian 1.000 - 2.000 meter banyak ditumbuhi Dysoxylum sp, pterospermum, dan Ficus superba. Pada ketinggian 2.000-3.000 meter banyak tumbuh cemara gunung (Casuarina junghuhniana). Namun pada ketinggian diatas 3.000 meter miskin akan tumbuhan, hanya ditumbuhi rumput dan bunga edelweiss (Anaphalis javanica) dan di sebelah timur gunung banyak ditumbuhi pohon akasia.

Selain itu tercatat 109 jenis burung hidup di Gunung Rinjani. Beberapa diantaranya adalah jenis burung yang ada di Australia, monyet perak yang berasal dari Bali, rusa dan landak. Sementara di Pelawangan Sembalun, Lombok Timur terdapat monyet ekor panjang yang suka mengganggu kemah para pendaki. Mereka sangat pandai membuka tenda untuk mengambil makanan dan dikenal sangat garang dan berani.



wisata lombok, pulau lombok, mendaki, eksotis, menantang, wisata alam, dewi anjani, stoberi


Berbagai pesona itulah menjadi magnet yang mampu menarik minat wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk mendaki dan menaklukkan gunung yang memiliki ketinggian hampir empat kilometer itu. Para wisatawan yang mendaki gunung itu adalah wisatawan minat khusus yang menyukai tantangan. Silahkan lihat disini untuk informasi seputar trekking di Rinjani.

Di balik sejuta pesona yang dimiliki gunung api itu, sebenarnya Gunung Rinjani merupakan salah satu dari enam gunung di Indonesia yang cukup bahaya untuk didaki. Karena itu tidak berlebihan kalau Rinjani dijuluki obyek wisata "maut". Hingga kini gunung yang disebut-sebut banyak menyimpan misteri itu telah menelan cukup banyak korban jiwa. Cuaca buruk disertai datang secara tiba-tiba terkadang menyebabkan pendaki tersesat dan akhirnya ditemukan tak bernyawa. Namun, jika Anda termasuk orang yang menyukai pendakian dan tantangan, apa salahnya jika mencoba berwisata sekaligus menguji nyali di Gunung Rinjani.
Baca Berita Lainnya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gunung Rinjani"

Post a Comment