Assalamu’alaikum wr wb.
Beliau
adalah Muhammad Ali Batu Bangke Ilang Sabil yang oleh para sejarawan lokal
maupun Belanda dianggap sebagai tokoh paling kharismatik sepanjang sejarah
perjuangan rakyat Lombok, pemersatu masyarakat khususnya umat islam baik dari
kalangan bangsawan maupun rakyat jelata dari perpecahan dan juga sebagai
pejuang dalam perang melawan kekuasaan penjajahan Hindu-Bali di Lombok.
Dengan
kharisma beliau yang luar biasa saat itu telah menjadi modal utama dalam
mempersatukan semua kalangan yang ada di Lombok yang terkenal sangat sulit
untuk diwujudkan dan kemudian membawa mereka kepada satu tujuan yaitu perjuang
suci. Keretakaan-keretakan hubungan masyarakat Lombok yang ada tersebut tidak
lepas dari keterbelakangan dan adanya perasaan yang selalu ingin menang sendiri
di antara mereka. Tengtang keadaan ini dapat diketahui dari Babad Lombok, Babad
Selaparang, Babad Sakre-Karang Asem dan beberapa laporan dari pemerintah
Belanda,antara lain:
a. Tentang kharisma beliau yang luar biasa itu dapat
diketahui dari sebuah laporan pemerintah Belanda yang menjelaskan sebagai
berikut:
“Di tanah ini (Lombok), Haji Muhammad Ali menebarkan benih
thoriqotnya.......(yang menurut catatan Belanda disebut dengan “ Sekte
Nakasabandrija”). Orang-orang berdatangan kepada Mohammad Ali di Sakre minta
dibiat masuk thoriqotnya, kaum bangsawan dan juga rakyat jelata menganggap
suatu keberuntungan apabila diperboleh bergabung dalam barisan para murid yang
melakukan ziarah ke tempat kediaman sang guru suci......(Laporang
Belanda,Minggu 28-10 s/d 4-11-1897(KV 28-11-1896,V19, hal 26-28).
b. Tentang ketolol-tololan dan keterbelakangan pemikiran
yang membut orang Sasak saat itu selalu terpecah-belah pada khususnya dapat di
ketahui dari Babad Selaparang babd sakre-Karng Asem. “Terkisahkan sekarang di
Bali, sudah siap lengkap perbekalan dan senjata ,para Gusti di perintahkan
untuk mencari kapal layar tempat bekal mesin dan peluru. Ada bantuan dari
Tabanan, Buleleng, dan Mangwi juga ikut membantu.Begitulah ceritnya (persiapan
itu) sangat baik, kata musyawarah itu, “Raja Sasak itu semuanya tolol.”(Babad
Selaparang Bait; 451) “ Mule meno kelampan Sasak, ndarak pade mele ngasorin,
mele amesak-mesak, kewastuan pade cerengeh,marak beberas pesiaq tetolang,
ndarak pade likat mudi.....”(Babad Sakre-Karang Asem)
c. Tentang kepahlawanan beliau dan cita-cita
perjuangannya yang suci dapat disimak dalam laporan Van Der Krann (1980) yang
mengutip pokok-pokok pembahasan Neeb & Asbeck Brusse pada tahun 1897 dan
dalam Babad Lombok II. “Pada tahun 1891 orang Muslim dari suku Sasak di Lombok
melakukan pemberontakan terhadap pemerintah raja Bali (Anak Agung Ngurah Karang
Asem). Ini bukanlah pemberontakan yang pertama, tetapi memeang yang paling
dahsyat. Berbeda dengan sebelumnya, maka pemberontakan kali ini tidak dapat di
padamkan. Pemberontakan ini telah menyababkan berakhirnya setengah Abad
kekuasaan Bali di Lombok dan mengundang campur tangan Belanda.”(Van Der Krann)
Sedangkan dalam Babad Lombok II dilukiskan tentang tujuan perjuangan suci itu sebagai berikut :
Sedangkan dalam Babad Lombok II dilukiskan tentang tujuan perjuangan suci itu sebagai berikut :
“Munkesukaq Allah luih, Te beriuk ngiring Tuan Guru, Turut perang sabil
andang Bat, .................................................. Mun te pade
menang lemaq, Ite pade,ndek te buring tepegisiq, Rakse,dese,dasan te iriq, ......................................................
Petin kebon bangket te kawih ndidik anak jari, Gen payas gumi Selaprang
seseniq. Secara terperinci tentang sejarah kepahlawanan beliau ini dapat di
baca dalam Babad Sakre-Karng Asem.Babad ini belum lama berselang diterbitkan
oleh Yayasan Kerta Raharja di Sakra,berupa stensilan dengan catatan-catatan
singkat oleh L. Djelenge.
Adapun khusus tentang sejarah perjalanan keguruan
beliau dalam tashawuf(thoriqot), maka dapat disimak dari kiah yang dituturkan
oleh Bapak.Guru.Syekh Abdusshomad Habibullah sebagai berikut: Sejarah keguruan
Muhammad Ali berawal dari mimpi, dimana beliau dalam mimpi itu bertemu dengan
Baha’uddin al-Naqsyabandy atau dalam dialek(penyebutan) masyarakat Sasak
dikenal dengan nama Syekh Ba’idin yang memerintahkannya untuk melakukan suatu pelayaran
ke Mekkah dengan membawa perbekalan berupa 160 biji paku,sebuah palu dan sebuah
sabuk Saje sepanjang 40 Depa.
Sampai pada mimpi yang ketiga beliau belum juga melaksanakan perintah mimpi itu hingga akhirnya pada mimpi yang keempat beliau baru berlayar dengan ditemani oleh seorang sahabatnya yaitu Guru Adam dari desa Aik Mual Praya. Dalam perjalanannya, beliau menghadapi berbagai rintangan yang menyebabkan perahunya pecah. GuruAdam dengan susah payah menyelamatkan diri dan akhirnya terdampar di desa Pengantap Sekotong, sedangkan beliau juga berhasil menyelamatkan diri karena menemukan pohon Paok Jenggik ( Paok ; Mangga ) yang tumbuh di tengah lautan.Kemudian teringat dengan bekal yang ada, beliau pun mulai memanjat dengan menggunakan paku yang dibawanya hingga menghabiskan 100 biji paku.
Sampai pada mimpi yang ketiga beliau belum juga melaksanakan perintah mimpi itu hingga akhirnya pada mimpi yang keempat beliau baru berlayar dengan ditemani oleh seorang sahabatnya yaitu Guru Adam dari desa Aik Mual Praya. Dalam perjalanannya, beliau menghadapi berbagai rintangan yang menyebabkan perahunya pecah. GuruAdam dengan susah payah menyelamatkan diri dan akhirnya terdampar di desa Pengantap Sekotong, sedangkan beliau juga berhasil menyelamatkan diri karena menemukan pohon Paok Jenggik ( Paok ; Mangga ) yang tumbuh di tengah lautan.Kemudian teringat dengan bekal yang ada, beliau pun mulai memanjat dengan menggunakan paku yang dibawanya hingga menghabiskan 100 biji paku.
Setelah sampai di atas pohon itu, beliau melihat
buahnya yang hanya berjumlah satu biji. Namun mendadak seketika itu seekor
burung Garuda datang dengan cepat dan memakan buah mangga itu hingga
setengahnya. Kesempatan itu tidak disia-siakan,beliau segera bersembunyi dan
sangat hati-hati beliau mengeluarkan sbuk saje kemudian mengikat dirinya di
kaki burung itu.Karena burung itu hanya memakan setengahnya saja,beliau
berfikir.”Di sini tidak ada yang bisa saya makan kecuali buah ini.”Buah itu pun
di makannya hingga dirasa cukup sekedar untuk mengganjal perut.
Setelah burung itu terbang jauh hingga sampai ke
tengah hutan yang dalam dialek Sasak disebut dengan hutan Serandik yang ada di
negeri Mesir.Beliau melepaskankan ikatan sabuknya untuk segera turun sebelum
burung itu sadar dan melihatnya.Malang baginya, di tengah hutan itu beliau di
kepung sekawanan binatang buas (srigala) yang menyebabkan harus segera
menyelamatkan diri dengan memanjat sebatang pohon dengan menggunakan sisa 60
biji paku yang dibawanya.Setelah beberapa saat,seekor srigala yang merupakan
raja sekawanan srigala itu segera memanggil srigala-srigala lainnya dan
kemudian beramai-ramai mengencingi batang pohon itu sehingga membuat batangnya
menjadi goyang.Melihat kondisi tersebut dengan cepat beliau mengikat kerisnya
pada ujung sabuk saje dan menjatuhkannya ke mulut srigala hingga akhirnya
binatang itu mati.
Melihat rajanya mati,serta merta yang lainnya ketakutan dan segera melarikan diri. Dengan perasaan lega dan penuh rasa syukur yang mendalam beliau segera turun untuk menguliti binatang itu hingga kulitnya dapat dijadikan sebagai pakaian penghangat.
Diperjalanan selanjutnya beliau melewati sungai Nil, terdpat tempat di sungai itu yang airnya dapat dapat mengubah segala benda yang jatuh didalam membatu(keras bagaikan batu).Hal terbusebut beliau menjadi takut dan ragu untuk menyebrang. Beliau tudak berputus asa, segera di ambilnya debu untuk bertayamum dan kemudian melaksanakan sholat sunat.Usai sholat beliau berdo’a mohon kepada Allah SWT.agar segera di pertolongan dari kesulitan yang dihadapinya.
Melihat rajanya mati,serta merta yang lainnya ketakutan dan segera melarikan diri. Dengan perasaan lega dan penuh rasa syukur yang mendalam beliau segera turun untuk menguliti binatang itu hingga kulitnya dapat dijadikan sebagai pakaian penghangat.
Diperjalanan selanjutnya beliau melewati sungai Nil, terdpat tempat di sungai itu yang airnya dapat dapat mengubah segala benda yang jatuh didalam membatu(keras bagaikan batu).Hal terbusebut beliau menjadi takut dan ragu untuk menyebrang. Beliau tudak berputus asa, segera di ambilnya debu untuk bertayamum dan kemudian melaksanakan sholat sunat.Usai sholat beliau berdo’a mohon kepada Allah SWT.agar segera di pertolongan dari kesulitan yang dihadapinya.
Allah SWT.mengabulkan do’anya dengan menurunkan hujan
badai dahsyat yang menyebabkan sebatang pohon besar tumbang dengan posisi
melintang seperti sebuah titian di atas sungai itu.Dengan hati-hati beliau
berjalan di atas pohon yang tumbang itu dan berhasil melewati sungai terebut.
Namun karena rasa penasaran dengan apa yang di lihatnya, beliau mencoba untuk
membuktikan dengan mencelupkan jari telunjuknya kedalam sungai.Dengan kekuasaan
Allah SWT. Jari beliau segera berubah membatu (menjadi keras bagaikan batu) dan
oleh karena jari yang telah membatu inilah akhirnya gelar Muhammad Ali “ Batu “
dinisbahkan kepadanya.
Singkat cerita sampailah beliau di sebuah
desa di negeri Mesir dan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari
masyarakatnya. Oleh masyarakat setempat beliau kemudian diarak ke istana Raja
(Sulthon). Karena Sulthon tertarik dengan kulit binatang yang dibawanya, maka
dibelinya kulit binatang itu seharga dengan empat kantung uang dengan maksud
untuk dijadikan jimat.
Di desa itu beliau menginap di rumah seorang penghulu
agama yang menceritakan kepadanya bahwa Syekh yang selama ini bekiau cari itu
pada tiap tiga tahun sekali datang berkunjung ke desa tersebut dengan rupa yang
berbeda-beda dan itulah sebabnya mengapa ketika beliau datang ke desa itu di
sambut dan diarak ke istana raja.Hal itu tidak lain karena beliau dianggap sang
Syekh.Penghulu itu juga menambahkan bahwasanya Syekh tersebut kini sedang melakukan
suluk di Jabalil Asir (gunung Asir) yang terletak di negeri Yaman.
Setelah mendengar cerita itu, Muhammad Ali mohon agar diantarkan ke tempat tersebut. Penghulu itu menjawab bahwa ia tidak berani pergi ke tempat dimana Syekh berkhalwat. Kemudian Muhammad Ali berkata:”Bila anda tidak berani (sanggup) ke tempat itu,maka cukuplah anda tunjukan dimana arah menuju tempat itu.”Oleh penghulu itu permintaan beliau dikabulkan.
Setelah mendengar cerita itu, Muhammad Ali mohon agar diantarkan ke tempat tersebut. Penghulu itu menjawab bahwa ia tidak berani pergi ke tempat dimana Syekh berkhalwat. Kemudian Muhammad Ali berkata:”Bila anda tidak berani (sanggup) ke tempat itu,maka cukuplah anda tunjukan dimana arah menuju tempat itu.”Oleh penghulu itu permintaan beliau dikabulkan.
Kemudian meraka pun melakukan perjalanan ke
tempat tujuan.Ketika mereka telah dekat,penghulu itu kemudian menunjukan tempat
yang oloeh Muhammad Ali merupakan tempat yang tidak asing lagi baginya
disebabkan beliau beberapakali melihatnya di dalam mimpi.Dan sebagai tanda
terima kasihnya atas pertolongan penghulu yang telah menunjukan tempat itu,beliau
menghadiahkan kepadanya seluruh uang (yang empat kantung) tanpa tersisa
sedikitpun. Ini merupakan I’tibar (contoh) bahwa ilmu hakikat adalah ilmu yang
tidak ternilai dan juga tidak bisa ditukar atau dibandingkan dengan harta
berapapun banyaknya walau hanya sekedar ditunjuki tempat menututnya saja, apa
lagi sampai dapat menerimanya. I’brah ini hendak menjadi renungan bagi setiap
jama’ah untuk terus bersyukur kepada Allah SWT.karena tidak semua orang mampu
berfikir akan tingginya ilmu ini dan juga tidak semua orang sanggup
menghargainya sebagaimana Muhammad Ali telah menghargainya.
Setelah itu beliau pun bertemu dengan Syekh Ba’idin
dan langs ng mengucapkan salam kepadanya.Namun beliau sangat terkejut,sesampai
di hadapan Syekh Ba’idin beliau bukannya mendapat sambutan sebagaimana yang
diharapkan,malah ebaliknya dapat makian.Syekh Ba’idin bertanya:”siapa yang
menyuruhmu kesini menemui saya ? “Muhammad Ali menjawab : “Anda wahai Syekh.”
Kemudian setelah itu oleh Syekh Ba’idin beliau
dipersilahkan untuk segera memasuki ruang Suluk (tempat khalwat /
pertapaan).Ketika berada dalam pertapaan itulah ubun-ubun beliau di usap oleh
Syekh Ba’idin hingga menyebabkan beliau berteriak-teriak dan merasa ketakutan
yang luar biasa karena perlihatkan kepadanya keadaan siksa neraka yang konon
saat itu sesaat terasa seperti 70 tahun lamanya.
Kejadian saat itu telah meninggal bekas yang sangat
mendalam hingga menyababkan beliau menyerah an hidup dan matinya kepada Syekh
Ba’idin untuk mendapatkan bimbingan.Oleh Syekh Ba’idin beliau kemudian di
perintahkan untuk masuk kembali ketempat khalwatnya yang kemudain ditutup
dengan batu dan di tempat itulah beliau tinggal selama tiga tahun.
Sementara beliau berada di tempat khalwatnya
tersebut,di Lombok sahabat beliau Guru Adam kembali melakukan pencarian dengan
tujuan agar dapat memukan beliau hidup atau mati.Namun usaha pencarian itu
hasilnya tetap nihil.
Untuk kesekian kalinya allah SWT.menunjukan
kebesaran-nya, setelah berada selama tiga tahun di dalam batu
tersebut,tiba-tiba saja tatkala bangun beliau telah mendapatkan dirinya berada
di rumahnya di desa sakra.Keadaan ini bukan hanya mengejutkan dirinya namun
juga bagi keluarga dan seluruh masyarakat desa saat itu yang secara spontan
membunyikan kentongan tanda bahaya karena mendengar istri Muhammad Ali
berteriak-teriak terkejut bahkan ketakutan tatkala tiba-tiba melihat seorang
lelaki tidur di dalam rumahnya.Hal tersebut dapat di pahami, sebab sebelumnya
beliau dianggap sudah meninggal ketika terdengar kabar perahu yang di tumpanginya
pecah, dan terlebih lagi usaha pencarian yang dilakukan oleh Guru Adam tidak
menghasilkan apa apa.Keadaanpun kembali tenang setelah beliau menjelaskan
kepada masyarakat semua peristiwa yang di alaminya hingga akhirnya kembali ke
desa Sakra.
Selang beberapa waktu di Sakra,tiba-tiba beliau
mendapatkan sepucuk surat dari Ba’idin memerihtahkannya agar kembali berlayar
ke negeri Mekkah dengan pesan apabilah telah mendekati pelabuhan Jeddah nanti
pada hari jum’at tengah hari(sekarang kira-kira pukul 12:00 siang) untuk segera
masuk ke sebuah masjid masjid yang terletak di tengah lautan untuk melaksanakan
sholat jum’at.
Kemudian beliau berangkat dan sampai di tempat itu
pada waktu yang sesuai dengan apa yang tertulis dalam surat.Ketika beliau
memasuki masjid,nampak suasana sepi tanpa seorang pun berada didalam.Namun
keadaan tiba-tiba berubah,dalam waktu sekejap entah darimana asalnya jama’ah
yang terdiri dari para waliyullah telqah memenuhi ruang masjid.Kemudian setelah
khutbah jum’at Syekh Ba’idin datang untuk mengimami sholat jum’at dam Muhammad
Ali berdiri tepat di belakangnya.
Usai sholat,para waliyullah secara perlahan kembali
menghilang dan keadaan pun kembali menghilang dan keadaan pun kembali kecuali
beliau dan Syekh Ba’idin.karena khawatir Syekh Ba’idin juga akan meninggalkan
tempat itu,segera beliau ikatkan jarinya ke surban Syekh Ba’idin hinggaketika
sang Syekhhendak meninggalkan tempat itubeliau merasa dad yang menarik
surbannya.Syekh Ba’idin pun tau kalau Muhammad Ali ada berada di belakangnya
dan dengan segera kemudian beliau memanggil kembalijama’ah sholat jum’at (para
waliyullah) untuk berkumpul serta mengumumkan bahwa Muhammad Ali adalah tempat
menutup segala pangajian.dan di masjid inilah Muhammad Ali untuk pertama
kalinya menerima tawajjuh sekligus mandat dari Syekh Ba’idin sebagai Guru ilmu
hakikat.
Singkat cerita,setelah itu beliau berhaji dan kemudian
beliau kembali ke Lombok,untuk memberi pengajian kepada masyarakatdi pulau
Lombok,menegakkan kebenaran memimpin mereka untuk mencapai kemerdekaan dari
tangan penjajahan Hindu-Bali sebagaimana telah dikisahkan.
Dengan damikan,maka hubungan antara Muhammad Ali Batu
dengan Baha’uddin Naqsyabandy bukanlah hubungana keguruan yang bersifat
Barzakhi atau Uwaisy karena pertemuan tersebut bukan dalam wujud ruhani (dalam
ruhani ataupun dalam mimipi),namun pertemuan langsung secara dhohir(nyata)
walaupun sebagaimana telah dikisahkan bahwa jarak kehidupan di antara keduanya
adalah sekitar 500 tahun (Baha’uddin wafat pada tahun 1389 M. Dan Muahammad Ali
pada tahun 1892 M.) dan jalur keguruan seperti ini sangat terjadi dalam sejarah
pada shufi.
Adapun jalur seperti di atas dalam sejarah keguruan
para shufi pernah terjadi pada Syekh Abdul Karim al-Jilli dengan Nabi Muhammad
SAW.sebagaimana beliau kisahkan dalam kisahnya al-Insan al-Kamil fii Ma’rifati
Awaakhiri wal Awaalihi menjelaskan :
“ Suatu ketika saya pernah bertemu dengan dia dalam bentuk persis seperti Syekh saya Syarafuddin Isma’il al-Jabarty,tetapi saya tidak mengetahui bahwa dia (Syekh) itu sebenarnya adalah Nabi Muhammad, karena setehu saya bahwa dia (Nabi) itu adalah Syekh.Ini adalah suatu penglihatan yang saya dapati di Zabit Yaman pada tahun 796 H (1393 M.).Maka hakikatnya yang ada dalam peristiwa itu adalah bhwa Nabi Muhammad mempunyai kekuatan unmenampilkan diri dalam setiap bentuk.”
“ Suatu ketika saya pernah bertemu dengan dia dalam bentuk persis seperti Syekh saya Syarafuddin Isma’il al-Jabarty,tetapi saya tidak mengetahui bahwa dia (Syekh) itu sebenarnya adalah Nabi Muhammad, karena setehu saya bahwa dia (Nabi) itu adalah Syekh.Ini adalah suatu penglihatan yang saya dapati di Zabit Yaman pada tahun 796 H (1393 M.).Maka hakikatnya yang ada dalam peristiwa itu adalah bhwa Nabi Muhammad mempunyai kekuatan unmenampilkan diri dalam setiap bentuk.”
Haji Muhammad Ali Batu sang Guru suci,pemersatu umat
danpahlawan pada perang Lombok itu wafat pada tanggal 15 Maulid 1310 H. Atau
bertepatan tanggal 7 Oktober 1892 dalam suatu pertempuran yang menyebabkan
beliau mendapatkan gelar Muhammad Ali Batu “ Ilang Sabil “yang artinya “ Mati
syahid “dan dimakamkan di desa Sakra Lombok Timur.
Wassalamu’alaikum wr wb.
RIWAYAT HIDUP
I. Keterangan Pribadi
1.
Nama Lengkap : Lalu
Sahabuddin, S.Pd, M,Pd, MA
2.
Tempat/Tanggal lahir : Jerowaru,
12 September 1968
3.
Jenis kelamin : Pria
4.
Alamat rumah : Jln. Garuda D/8 BTN Babakan Asri
Cakranegara, Lombok-NTB
II. Pendidikan
1. SDN 4 Pancor : tamat tahun 1982
2. SMPN I Selong
: tamat tahun 1985
3. SPGN Selong
: tamat tahun 1988
4. FKIP UNRAM program S1 Bhs. Inggris
: tamat tahun 1994
5. Magister Manajemen Pendidikan UNESA : tamat
tahun 2003
6. Master by Research of Public Policy and
Administration, Flinders University, Australia
tamat tahun 2010.
III. Kursus/ Penataran/Pelatihan
1. Penataran Pengurus OSIS tingkat nasional ke 2 tgl.
13-22 Sept 1985 Di Jakarta
2.
Kursus Pembina Mahir Dasar (Pramuka) tahun 1987
3.
Kursus Komputer Program Office Writer tahun 1993
4.
Kursus Komputer program Word & Exel tahun 1996, Malaysia
5.
Kursus TOEFL International, tahun 1996 Malaysia
6.
Pelatihan Manajemen Umum-IATSS Forum, (55 hari) tahun 2002, Suzuka – Jepang
7.
6 months course in English for Academic Purposes, IALF Bali, 2007
8.
Course for the introductory academic program for international student,
Flinders university-Australia, 2007.
IV. Penghargaan
1.
Juara I lomba pidato se Kabupaten Lombok Timur, tahun
1985
2.
Juara II Pelajar teladan tingkat SLTA Kab. Lombok Timur, tahun 1986
3.
Pemenang ke dua LKTI Bidang Pendidikan tingkat nasional, Jakarta, tahun
1990
V. Seminar/ Simposium/ Kepanitiaan
1.
Anggota panitia seminar TEFLIN, Maret 1991 di FKIP UNRAM
2.
Pembicara pada seminar nasional Pendidikan, Desember 1991 UNRAM
3.
Peserta pada regional seminar on English, Agustus 1991
Mataram
4.
Pembicara pada seminar sehari Bahasa Inggris, Mei 1993
UNRAM
5.
Moderator pada pelatihan Methodology Penelitian III se Pulau Lombok UNRAM
6.
Moderator pada seminar TEFL, Mei 1994 UNRAM
7.
Ketua Panitia perpisahan kls III SMPN I Selong 1982
8.
Ketua panitia perpisahan Kls III SPGN Selong tahun
1986
9.
Ketua panitia reuni SMPN I Selong tahun 1990
10.
Sekretaris panitia reuni SPGN Selong tahun 1992
11.
Ketua panitia perumus pada seminar nasional pendidikan tahun 1991
12.
Ketua panitia seminar pajak NTB tahun 1999
13.
Ketua panitia seminar pajak, tahun 2002
14.
Moderator pada seminar pajak, tahun 2003.
15.
Moderator pada seminar mahasiswa Indonesia Australia Selatan, Adelaide di
Flinders University, 2007.
16.
Nara sumber dan anggota tim perumus draft naskah perda pendidikan Kabupaten
Lombok Tengah, 2007-2008.
17.
Nara sumber pada penyusunan draft perda pendidikan Kabupaten Lombok Timur,
2008.
VI. Keikut sertaan di organisasi
sosial dan kemasyarakatan
a.
Ketua koperasi siswa SMPN I selong tahun 1981-1982
b.
Sekretaris OSIS SMPN I Selong tahun 1981-1982
c.
Wakil ketua OSIS SPGN Selong tahun 1985-1986
d.
Ketua OSIS SPGN Selong tahun 1986-1987
e.
Ketua Dewan Kerja Cabang Pramuka Lombok Timur
1987-1988
f.
Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Bhs. Inggris tahun 1991-1992
g.
Ketua RT 10 BTN Babakan Asri tahun 1999-2005.
h.
Ketua KPPS III Kelurahan Babakan pada Pemilu tgl. 5
April 2004 & 5 Juli 2004
i.
Koordinator bidang pengkajian dan dakwah Himpunan
Mahasiswa Islam Adelaide, SA. Australia, 2008.
j.
Sekretaris DPW Partai Bulan Bintan Nusa Tenggara Barat
2009-2014.
VII. Pengalaman
kerja
1.
Karyawan Granada Beach Hotel, tahun 1989-1990
2.
Tutor Bhs. Inggris pada Plan International Lombok tahun 1993-1994
3.
Dosen IKIP Mataram, tahun 1995
4.
Dosen AMM, tahun 1997
5.
Pengajar TOEFL pada P3P UNRAM, tahun 1997-1998
6.
Koordinator Program pada koperasi Annisa Mataram, 1998-1999 pada program Functional
Education Project, kerjasama Annisa dengan Plan International Lombok, UNICEF,
dan UNESCO
7.
Manajer program pada Helen Keller
International Lombok, tahun 1999-2001
8.
Konsultan Alternative Economy pada CUSO jakarta, tahun 2001
9.
Fasilitator Future Search pada
UNICEF Jakarta tahun 2001
10.
Tutor Bhs. Inggris pada DPRD Propinsi NTB, tahun 2001
11.
Tutor Bhs. Inggris pada Bappeda NTB, tahun 2000-2002
12.
Konsultan Perencana program, Pengembangan dan
Pemberdayaan masyarakat pada KSU Annisa Mataram, tahun 2001-sekarang
13.
Guru SLTPN 4 Keruak Lombok Timur, tahun 2000- 2002
14.
Beasiswa IATT Forum dari Perusahan Honda-Jepang tahun 2002.
15.
Guru SLTPN I Tanjung, Lombok Barat, tahun 2002
16.
Guru SLTPN 3 Labuapi Lombok Barat, tahun 2003- 2004
17.
Guru SMUN 3 Labuapi Lombok Barat, tahun 2004-2005.
18.
Fasilitator lapangan program Desentralized Basic Education Project (DBEP)
untuk bidang penerapan MBS pada level sekolah.
Dana loan dari Bank Pembangunan Asia-, tahun 2003 – 2004.
19.
Long Term Advisor for School Based Management in NTTPEP (Nusa Tenggara
Timur Primary Education Partnership). Tahun 2004-2006.
20.
Beasiswa APS-AusAid untuk program Master by Research pada Fakultas Ilmu
Politik dan Ilmu Sosial, Flinder University, Australia 2006-2010.
21.
Ketua Tim penyusun Draft perda
pendidikan,Kabupaten Lombok Tengah
yang didanai oleh program DBEP-ADB, Tahun 2009.
22.
Koordinator nasional, program MONEV .AUSTRALIA – INDONESIA BASIC EDUCATION
PROGRAM – CONTRACTOR STRATEGIC ADVISORY SERVICES (CSAS) 2009-2010.
23.
Staff ahli dan konsultan program Gerdubangdes pada pemda Lombok Barat-NTB
2009-2010.
24.
Staff ahli Fraksi PBB DPRD Provinsi NTB 2009-sekara
Lalu Sahabuddin, S.Pd, M,Pd, MA
VISI MISI
MEWUJUDKAN LOMBOK
TIMUR
RELIGIUS
SEJAHTERA LAHIR DAN BATHIN
VISI
Religius
Religius adalah suatu kondisi kehidupan keagamaan yang harmonis dimana nilainilai agama menjadi norma dan tata nilai dalam pola hidup dan pengelolaan semua segmen,sistem pemerintahan dan tata sosial di Lombok Timur
Sejahtera. Sejahtera adalah suatu kondisi atau keadaan sentosa dan makmur yang diartikan sebagai keadaan yang berkecukupan atau tidak kekurangan yang tidak saja memiliki dimensi fisik atau materi seperti ketercukupan kebutuhan dasar seperti Pangan, Papan, Sandang, Kesehatan, Pendidikan tetapi juga dimensi rohani yang mencakup keamanan, kektenteraman serta kedamaian dalam kehidupan lahir batin.
MISI
1.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama sehingga dapat menjadi kekuatan
spiritual dalam bermasyarakat dan bernegara.
2.
Deminimalisir ketimpangan dan kesenjangan manajemen pembangunan guna
terciptanya pemerataan hasil pembangunan di semua Kecamatan.
3.
Menekan angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja, mengurangi
4.
jumlah dan persebaran penduduk miskin.
5.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar.
6.
Memperkuat aksesibilitas masyarakat guna memperoleh pelayanan Kesehatan dan Pendidikan gratis
(bagi penduduk miskin), berkualitas dan terjangkau.
7.
Melakukan revitalisasi di bidang Pertanian, Perikanan, Kehutanan, Perdesaan,
Pariwisata dan Budaya.
8.
Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa, melalui tata kelola
Pemerintahan yang baik dan upaya penegakan supremasi hukum, pemberantasan KKN serta meningkatkan kualitas pelayanan birokrasi.
9.
Meningkatkan keamanan dan ketertiban, mengembangkan nasionalisme dan patriotisme demi keutuhan kedaulatan NKRI.
10.
Meningkatkan upaya Mitigasi Bencana Alam.
Desa seperti yang disebut dalam (UU
No. 32/2004) diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah, berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Perwujudan daya saing masyarakat pada hakekatnya
dimulai dari pemberdayaan masyarakat di wilayah terkecil yaitu perdesaan
sebagai basis kegiatan penduduk. Basis pembangunan perdesaan bertujuan untuk
meningkatkan daya saing masyarakat dalam rangka peningkatan IPM.
Desa merupakan salah satu entry point untuk
masuknya berbagai program pembangunan yang mendukung terwujudnya daya saing
masyarakat serta pemerataan akan program-program pembangunan yang secara
kumulatif akan mendukung terwujudnya pemenuhan kebutuhan masyarakat
seperti sandang, pangan dan papan di tingkat kabupaten/kota, propinsi,
dan nasional.
Pembangunan Desa Terpadu
diarahkan pada pemberdayaan masyarakat desa sehingga masyarakat menjadi paham, mau dan mampu menerima dan melaksanakan program-program terkait dengan peningkatan IPM dan kesejahteraan mereka untuk meraih kemandirian dalam diri masyarakat secara berkesinambungan, yang meliputi
diarahkan pada pemberdayaan masyarakat desa sehingga masyarakat menjadi paham, mau dan mampu menerima dan melaksanakan program-program terkait dengan peningkatan IPM dan kesejahteraan mereka untuk meraih kemandirian dalam diri masyarakat secara berkesinambungan, yang meliputi
·
Meningkatkan peran dan fungsi aparat dan kelembagaan masyarakat desa;
·
Mengembangkan sistem ketahanan pangan masyarakat desa;
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat desa;
·
Meningkatkan aksesibilitas pendidikan masyarakat desa;
·
Meningkatkan aksesibilitas kesehatan masyarakat desa;
·
Menciptakan kondusifitas kamtibmas ditingkat desa.
·
Meningkatkan aplikasi nilai-nilai sosial-budaya dan agama yang dapat
mendorong tumbuh kembangnya masyarakat desa yang maju, mandiri dan bermartabat
DESA
Kepala Desa dan staff desa berikut seluruh stake
holder ditingkat desa perlu untuk melakukan persiapan dalam rangka menerima
kehadiran staff pemda Kabupaten di desa mereka. Kegiatan persiapan
meliputi:
-
Penjabaran uraian tugas yang nanti diharapkan dapat dikerjakan bersama
dengan staff pemda kabupaten.
-
Data detail kondisi desa terkait dengan aspek tatakelola pemerintahan
desa,pendidikan, kesehatan, ekonomi, kantibmas, aspek sosial-budaya dan
agama di tingkat desa.
-
Pembagian prioritas wilayah binaan untuk kurun waktu tertentu.
-
Staf desa pendamping untuk tiap kegiatan yang diprogramkan
-
Data guru diwilayah desa setempat.
-
Tempat dan lokasi kegiatan.
-
Berkoordinasi dengan koordinator desa menyiapkan absensi kehadiran pegawai
pemda kabupaten di desa mereka.
-
Bersama-sama dengan koordinator desa menyusun laporan bulanan perkembangan
program kepada Bupati Lombok Timur.
KECAMATAN
Pihak kecamatan perlu untuk melakukan koordinasi
dengan wilayah desa-desa dibawah kewenangannya untuk memaksimalkan pencapaian
tujuan program Pembangunan Desa Terpadu. Adapun hal-hal yang perlu
dilakukan oleh Kecamatan adalah:
1. Koordinasi program kecamatan dan desa agar
dapat mengakomodasi kehadiran staff pemda
kabupaten di wilayah mereka.
2. Melakukan sinergi program kerja dan
tugas-tugas yang akan di assistensi dan
diadvokasio leh staff pemda kabupaten dengan program kerja dan
tugas-tugas desa danKecamatan.
3. Distribusi staff pendamping dari kecamatan
untuk mendampingi staff pemda kabupaten masing-masing desa.
4. Bersama-sama dengan koordinator desa dan
kepala desa melakukan
5. Penyusunan laporan pembangunan
program Bupati Lombok Timur.
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
·
Kabupaten lombok timur dengan luas wilayah 2.679,88 km2 yang
terdiri dari luas wilayah daratan seluas 1.605,55 km² dan luas wilayah laut 1.074,33
km² dan panjang pantai mencapai luas 220
km dan memiliki populasi 1.012.853
jiwa. Dengan luas wilayah,panjang pantai dan jumlah penduduk tersebut, Kabupaten Lombok Timur memiliki sumberdaya alam (kelautan dan perikanan) dan sumber daya manusia yang cukup besar sehingga kedepan menjadi harapan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
·
Sementara DAU Lombok Timur mencapai Rp. 697.489.073.000,-
·
Laut Lombok Timur memiliki potensi sumberdaya ikan lestari (MSY) sebesar
18.242,0 ton/tahun yang terdiri dari potensi sumberdaya ikan pelagis 7.75 dan
potensi sumberdaya ikan demersal 10.489,2 ton/tahun.
·
Potensi budidaya mutiara 3.433,65 ha; ikan kerapu 509,40 ha; udang lobster
525,68 ha; rumput laut 2.000,00 ha; teripang 194,00 ha; dan kekerang179,50
ha.
·
Pemanfaatan potensi budidaya laut sampai dengan saat ini adalah budidaya
mutiara1.805,50 ha; budidaya ikan kerapu 6,50 ha; budidaya udang lobster 12,37
ha; budidaya rumput laut 232,58 ha; sedangkan potensi budidaya teripang
dan kekerangan belum termanfaatkan.
·
Produksi budidaya laut dalam tahun 2009 yaitu mutiara 0,22 ton; kerapu 5,40
ton; udang lobster 82,90 ton; dan rumput laut 60.471,00 ton. Jagung memiliki
potensi lahan untuk dikembangkan di Lombok Timur mencapai 30,646 Ha. Dari
jumlah yang sudahdimamfaatkan, sehingga masih tersisa lahan 9,133 Ha
·
Perkembangan pertanian tanaman pangan diwilayah Kabupaten Lombok Timur yang memiliki potensi pengembangan
adalah tanaman padi yang merupakan tanaman utama, selain itu tanamn jagung,
ketela pohon / ubi jalar yang berkembang di wilayah kecamatan Aikmel,Terara,Suela
dan Pringgabaya.
·
Pengembangan tanaman Holtikultura di Kabupaten Lombok Timur berupa
sayur-sayuran dengan potensi pengembangan berada di kecamatam Sembalun,
merupakan kawasan penghasil komoditi bawang merah, putih, wortel, kubis, tomat, kentang
dll.
·
Jagung memiliki potensi lahan untuk dikembangkan di Lombok Timur mencapai
30,646 Ha. Dari jumlah baru di antaranya yang sudah dimamfaatkan,sehingga masih
tersisa lahan sebanyak 9,133 Ha yang bisa dikembangkan untuk tanaman jagung.
Adapun produksi jagung tahun 2009 mencapai 81.293 ton,dari 20.521 Ha luas
panen,dengan rata-rata produksi per hektar sebanyak 39,61 kwintal. Produksi
jagung terus mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir.Kalau mengambil pada
data tahun 2009,maka Lombok Timur termasuk salah satu penghasil jagung
kabupaten utama di NTB setelah Kabupaten Sumbawa. Produksi jagung
kabupaten sumbawa di atas Lombok Timur yaitu sebesar 100.80 ton. Walaupun
demikian produktifitasnya lebih tinggi di Lombok Timur.
0 Response to "TGH MUHAMMAD ALI BATU (SAKRA)"
Post a Comment